Friday 11 May 2012

Tokoh Sains Islam

Al-Kindi

Al-Kindi (يعقوب بن اسحاق الكندي) (lahir: 801 - wafat: 873), boleh juga dikatakan merupakan filsuf pertama yang lahir dari kalangan Islam. Semasa hidupnya, selain berkebolehan bertutur dalam bahasa Arab, beliau juga mahir berbahasa Yunani. Banyak karya-karya para filsuf Yunani diterjemahkanoleh beliau dalam bahasa Arab; antara lain karyanya : Aristoteles dan Plotinus. Sayangnya ada sebuah karya Plotinus yang diterjemahkannya sebagai karangan Aristoteles dan berjudulkan Teologi menurut Aristoteles, sehingga di kemudian hari ada sedikit kebingungan.

Al-Kindi berasal dari kalangan bangsawan, beliau dari Irak. Beliau berasal dari suku Kindah, hidup di Basra dan telah meninggal dunia di Bagdad pada tahun 873.  beliau merupakan seorang tokoh besar dari bangsa Arab yang menjadi pengikut Aristoteles, yang telah mempengaruhi konsep al Kindi dalam berbagai doktrin pemikiran dalam bidang sains dan psikologi.

Al Kindi menuliskan banyak karya dalam berbagai bidang seperti; geometri, astronomi, astrologi, aritmatika, musik (yang dibangunnya dari berbagai prinip aritmatis), fisika, medis, psikologi, meteorologi, dan politik.
Ia membezakan antara intelek aktif dengan intelek pasif yang diaktualkan dari bentuk intelek itu sendiri. Argumen diskursif dan tindakan demonstratif  beliau anggap sebagai pengaruh dari intelek ketiga dan yang keempat. Dalam ontologi dia mencuba mengambil parameter dari kategori-kategori yang ada, yang  beliau  kenalkan dalam lima bagian: zat (materi), bentuk, gerak, tempat, waktu, yang ia sebut sebagai substansi primer.

Al Kindi mengumpulkan berbagai-bagai karya filsafat secara ensiklopedis, yang kemudiannya diselesaikan oleh Ibnu Sina (Avicenna) seabad kemudian.Beliau juga tokoh pertama yang berhadapan dengan berbagai-bagai aksi kejam dan penyiksaan yang dilancarkan oleh para bangsawan religius-ortodoks terhadap berbagai pemikiran yang dianggap bid’ah, dan dalam keadaan yang sedemikian tragis (terhadap para pemikir besar Islam) AL-Kindi dapat membebaskan dirinya sendiri dari upaya kejam para bangsawan ortodoks itu.

p/s : Ilmu Sejarawan Islam seperti pepatah melayu " Tak lapok dek hujan, tak lekang dek panas ".

0 comments:

Post a Comment